Jumat, 23 Maret 2007

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 2

Faktor penyebab kegemukan bisa dibagi menjadi 5, yaitu:

  1. Kurang berolahraga

Olah raga membuat pengeluaran kalori menjadi lebih besar, salain itu peredaran darah menjadi lancar sehingga kebutuhan jaringan akan gizi menjadi terpenuhi. Kurang olah raga biasa terjadi pada orang dewasa yang sudah mapan, cenderung bekerja di belakang meja, kurang aktivitas fisik, dan tidak memiliki waktu berolah raga.

  1. Kebiasaan makan yang keliru

Pola makan yang keliru, seperti tidak sarapan, makan siang sedikit, tetapi makan malam banyak, akan memicu kegemukan. Karena di malam hari aktivitas kita sedikit sehingga makanan malam hari kelebihan kalori dan disimpan dalam bentuk lemak.

Begitu juga yang lebih senang ngemil daripada makan teratur. Cemilan biasanya dibuat dari bahan-bahan berkalori tinggi, seperti tepung, margarin, lemak, minyak, gula, dsb. Rasanya yang enak membuat orang cenderung memakannya terus menerus, sehingga terjadi penumpukan kalori di dalam badan.

Lapar mata sering terjadi pada orang yang mengalami kegemukan, yaitu terbiasa makan makanan yang disukai ketika melihatnya walaupun saat itu tidak lapar.

Ukuran lambung yang terbatas, apabila terus menerus diisi sebelum kosong, akan terjadi penumpukan makanan yang berakhir pada kegemukan.

Menu makanan yang kita makan juga menentukan apakah akan tercipta kegemukan atau tidak. Patokan sederhananya sebagai berikut:

Karbohidrat

>>

>>

<

<

Lemak

>>

<

>>

<

Protein

<<

>>

>>

>>

Berat Badan

>>>

>>

>

-

Kalau makanan kita terdiri dari 70% karbohidrat, 25% lemak, dan 5% protein, makan kita akan mudah menjadi gemuk. Yang terbaik adalah karbohidrat dan lemak yang rendah serta protein tinggi, terutama protein dari sayur-sayuran.

  1. Faktor kejiwaan

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengatasi masalahnya, beberapa orang mengatasinya dengan makan atau ngemil. Akibatnya berat badannya akan naik terus. Secara psikologis, rokok memberikan kepuasan oral yang kurang didapat semasa kecil, sehingga ketika tidak merokok orang cenderung mencari kepuasan oral lain, yaitu makan.

  1. Faktor Sosial Budaya

Di masyarakat telah terbentuk citra bahwa anak yang gemuk menunjukkan anak tersebut terawat dengan baik dan keluarga tersebut berkecukupan. Sejak kecil anak-anak dipaksa makan banyak, dipuji-puji kalau makannya banyak dan dimarahi atau ditakut-takuti kalau makannya sedikit. sehingga terbentuk kebiasaan makan banyak dan tidak berhenti walaupun sudah kenyang. Kebiasaan ini akan diturunkan ke generasi berikutnya.

  1. Kelainan Hormonal atau metabolisme

Orang yang metabolismenya cepat akan mudah sekali menghabiskan kalori, sedangkan orang yang metabolismenya lambat akan sedikit menghabiskan kalori sehingga makanannya banyak menumpuk. Metabolisme lambat dapat terjadi karena beberapa penyebab seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif, hipoginadisme yang terjadi akibat menurunnya aktivitas kelenjar kelamin, sindroma cushing yang terjadi karena hiperkativitas kelenjar adrenal kortikal, dsb.

Tidak ada komentar: