Rabu, 05 September 2012

INFERTILITAS

Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mencapai kehamilan setelah selama 1 tahun melaksanakan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Infertilitas primer adalah istilah yang digunakan jika pasangan suami istri sama sekali belum pernah memiliki anak. Jika sebelumnya pasangan suami istri pernah memiliki anak (minimal 1 kali kehamilan), tetapi kehamilan berikutnya belum berhasil dicapai, maka digunakan istilah Infertilitas sekunder.


PENYEBAB
sekitar 30-40% kasus disebabkan oleh faktor pria, seperti:

  1. Masalah pada sperma 
  2. Impotensi 
  3. Gangguan hormon  
  4. Polusi dan bahan-bahan kimia seperti rokok, peptisida, logam berat, dan golongan obat tertentu 
  5. Pembentukan jaringan parut akibat penyakit menular seksual
  6. Masalah kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). 


40-50% Infertilitas disebabkan oleh faktor wanita:
  1. Jaringan parut akibat penyakit menular seksual atau endometriosis. 
  2. Disfungsi ovulasi (kelainan pada proses pelepasan sel telur oleh ovarium/sel telur). 
  3. Gangguan hormon. 
  4. Kekurangan gizi. 
  5. Penyakit tertentu seperti kista ovarium. Myoma atau tumor, kanker, dsb 
  6. Infeksi seperti TORCH dan infeksi panggul 
  7. Kelainan lendir servikal (lendir reher rahim). 
  8. Kelainan organ reproduksi
Diperkirakan sebanyak 10-20% pasangan mengalami Infertilitas. Kemungkinan hamil pada pasangan yang sehat dan keduanya berusia dibawah 30 tahun serta melakukan hubungan seksual secara teratur adalah hanya sebesar 25-30%/bulan. Puncak kesuburan seorang wanita adalah pada usia 20 tahunan; jika usia wanita diatas 30 tahun (terutama diatas 35 tahun), maka kemungkinan hamil adalah sebesar kurang dari 10%/bulan.


Resiko Infertilitas juga meningkat pada:

  • Usia yang melewati 35
  • kegemukan
  • perokok
  • konsumsi alkohol
  • berganti-ganti pasangan seksual 
  • penderita penyakit menular seksual 
  • pernah menderita penyakit peradangan panggul (10-15% wanita menjadi mandul) 
  • pernah menderita orkitis atau epididimitis (pria) 
  • gondongan (pria) 
  • pemaparan des (dietil stilbestrol) (pria maupun wanita) 
  • stress dan depresi
  • siklus menstruasi tidak teratur
  • kelainan pada rahim (mioma) atau penyumbatan leher rahim 
  • penyakit menahun (misalnya diabetes, hipertensi)
  • Lingkungan atau tempat kerja yang banyak bahan kimia.