Rabu, 18 Maret 2015

Flu Singapur.. Keren namanya, tapi nggak oke rasanya.

Hihihi.. Buat yang anaknya pernah ngalamin flu singapur, yang istilah medisnya disebut dengan HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease), pasti pada sepakat deh kalo keluhan utamanya itu: ga mau makan! Bahkan ada yang ga mau minum juga sampe bibirnya kering dan pecah-pecah. Belum lagi dengan ruam di kaki dan tangan yang bikin anaknya tambah rewel dan sibuk garuk-garuk.. Amanda sendiri pernah dua kali kena HFMD. Hmmm... Pokoknya 1001 deh rasanya jadi ibu... Kali ini Aldina (2,5th) yang dapet giliran kena flu singapur. Saya ceritain ya perjuangan saya dan Aldina melawan penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat buat teman-teman.
Senin, 22 April 2013
Sore hari pulang dari sekolah mengalami demam ringan, tapi kondisi klinis secara garis besar masih ok. Makan minum normal dan masih ceria dan aktif seperti biasa.
Selasa, 23 April 2013
Demam ringan masih ada. Pagi hari kondisi masih seperti biasa, jadi hari itu masih dititipin di Daycare. Sorenya ketika dijemput baru mulai rewel. Selama di perjalanan pulang bolak balik nangis, semua serba salah. Akhirnya ketiduran sendiri. Saya pikir rewelnya karena memang mengantuk, tapi ternyata ketika sampai di rumah, masih terus rewel. Yang biasanya sampe rumah langsung makan lahap, sekarang kok jadi susah. Bolak balik bilang mulutnya sakit. Dan saya perhatikan kok Aldina jadi bolak balik ngeces terus. Pas saya periksa dengan senter, terlihat ada beberapa titik sariawan kecil di pipinya bagian dalam. Malam itu Aldina tidur tanpa makan malam. Tidurnya juga karena ketiduran karena putus asa “menikmati”rasa sakitnya.
Rabu, 24 April 2013
Suhu tubuh sudah normal tetapi jadi tambah rewel. Sariawan di mulut semakin banyak dan semakin besar. Bukan hanya di pipi bagian dalam, tetapi juga di balik bibirnya. Begitu juga di pinggiran lidah banyak terlihat bintik-bintik merah. Ya pantas saja ga mau makan. Sudah diusahakan memberi makanan yang halus, berkuah dan dingin pun nggak ada yang mempan, semua ditolak mentah-mentah. Cuma mau minum susu dan air clover honey saja, itu juga minumnya pake sedotan karena tidak usah bersinggungan dengan luka di mulutnya. Seharian nempel terus ke bundanya. Bolak balik nenen, tidur cuma mau digendong dan dipeluk. Bundanya praktis ga bisa ngapa-ngapain deh.
Kamis, 25 April 2013
Masih mogok makan dan lagi-lagi mengandalkan susu dan air clover honey. Sebenarnya sudah timbul rasa lapar, dan beberapa kali bilang ”emam”, tapi belum juga makanan sampai mulut langsung nangis sambil bilang “sakiiit”.. Keliatan menderita sekali. Secara Aldina itu anaknya doyan makan dan senang ngemil. Jadi ketika dia ga bisa makan jadi uring-uringan.
Berkat info dari seorang teman di jejaring fesbuk, kalau sekarang ada Propoelix yang merupakan ekstrak propolis. Sangat membantu dalam proses penyembuhan. Ga ada salahnya lah saya coba biar Aldina cepet sembuh. Karena dikemas dalam bentuk kapsul, jadi mudah sekali pemberiannya. Cukup dibuka kapsulnya, dicampur dengan air (kalo saya pakai air madu), udah deh tinggal diminumin ke anaknya. Siang itu Aldina saya kasih satu kapsul saja.
Kamis malam ini udah mulai ceria. Udah mulai ceria, lari-larian dan bercanda dengan kakaknya. Tapi masih belum mau makan. Gapapa deh sabar aja. Toh udah ga rewel lagi.
Jumat, 26 April 2013.
Bangun pagi ceria. Udah ga rewel kayak kemarin. Pagi disuapin bubur nasi cuma masuk seujung sendok. Tapi kali ini sudah ada request makanan, minta tahu sama roti yang direndam dengan susu. Tapi ya itu, makannya seujung-ujung doang karena masih sakit. Sementara itu Bunda-nya Jumat siang sudah dijadwalkan untuk terbang ke Bali. Rada berat juga mau ninggal anak yang belum mau makan.
Aldina jam 9 pagi udah tidur lagi. Jam 11 bangun dan kebetulan pas neneknya datang ke rumah. Berhubung ada neneknya, Aldina bisa saya tinggal mandi dulu. Dari kamar mandi saya dengar kalau Aldina minta makan ke neneknya. Bener aja pas saya keluar dari kamar mandi, takjub liat Aldina lagi asik makan nasi pake tahu. Lahap sekali makannya! Alhamdulillah lega banget rasanya. Saya juga jadi merasa tenang ninggalin Aldina pergi kalau begini.
Sabtu, 27 April 2013
Berhubung posisi ga di Bandung, jadi saya cuma bisa memantau kondisi Aldina via telepon. Siang hari kata ayahnya sudah mau makan, tapi masih pilih-pilih. Tapi waktu malamnya dapat kabari dari ayahnya kalau Aldina sekarang akhirnya sudah kembali doyan makan. “Mamayu”, begitu istilah dalam bahasa sunda untuk seseorang yang menemukan kembali nafsu makannya sesudah sembuh dari sakit. Alhamdulillah.
Minggu, 28 April 2013
Akhirnya saya sampai kembali ke Bandung. Senang liat kondisi Aldina sudah sembuh seperti sedia kala. Rewel hilang, nafsu makan juga sudah kembali datang. Sampai rumah saya lihat kondisi sariawan di mulutnya, ternyata sudah hilang sama sekali. Saya lihat pipinya juga sudah mulai nyempluk lagi. Sekali lagi, alhamdulillah!
Alhamdulillah pengalaman HFMD Aldina ga separah dengan yang pernah dialami Amanda. Amanda dua kali kena HFMD, yaitu ketika umur 1,5th dan 2,5th (dua-duanya persis di bulan Desember!). Kalo waktu Amanda dulu, selain sariawan di mulut, ruam di kakinya juga banyak sekali yang keluar. Ruam di daerah selangkangan dan bokong juga banyak. Ngilu deh liatnya. Kalo Aldina alhamdulillah di kaki Cuma keluar 2 titik saja dan 1 titik ruam di telapak tangan. Mungkin karena dari awal Aldina juga sudah dibantu dengan clover honey (waktu Amanda dulu saya belum kenal madu klover), jadi sedikit banyak punya energi dan juga membatu proses penyembuhan. Amanda dulu kena HFMD juga cepet banget kisut badannya. Perutnya tipis, pipinya pun kempot. Kalau Aldina alhamdulillah nggak sampe kempot, padahal cuma kemasukan susu sama air clover honey. Karena asupan cairan terjaga, Aldina juga ga ada keluhan bibir kering dan pecah-pecah. Dan alhamdulillah sekali lagi kita bisa lulus ujian RUM, Nak!
Oh ya, ini ada catatan waktu Amanda kena HFMD yang pertama kali, disini

Sumber: https://www.facebook.com/wandaruni/posts/10151376020227761:0

Rabu, 05 September 2012

INFERTILITAS

Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mencapai kehamilan setelah selama 1 tahun melaksanakan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Infertilitas primer adalah istilah yang digunakan jika pasangan suami istri sama sekali belum pernah memiliki anak. Jika sebelumnya pasangan suami istri pernah memiliki anak (minimal 1 kali kehamilan), tetapi kehamilan berikutnya belum berhasil dicapai, maka digunakan istilah Infertilitas sekunder.


PENYEBAB
sekitar 30-40% kasus disebabkan oleh faktor pria, seperti:

  1. Masalah pada sperma 
  2. Impotensi 
  3. Gangguan hormon  
  4. Polusi dan bahan-bahan kimia seperti rokok, peptisida, logam berat, dan golongan obat tertentu 
  5. Pembentukan jaringan parut akibat penyakit menular seksual
  6. Masalah kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). 


40-50% Infertilitas disebabkan oleh faktor wanita:
  1. Jaringan parut akibat penyakit menular seksual atau endometriosis. 
  2. Disfungsi ovulasi (kelainan pada proses pelepasan sel telur oleh ovarium/sel telur). 
  3. Gangguan hormon. 
  4. Kekurangan gizi. 
  5. Penyakit tertentu seperti kista ovarium. Myoma atau tumor, kanker, dsb 
  6. Infeksi seperti TORCH dan infeksi panggul 
  7. Kelainan lendir servikal (lendir reher rahim). 
  8. Kelainan organ reproduksi
Diperkirakan sebanyak 10-20% pasangan mengalami Infertilitas. Kemungkinan hamil pada pasangan yang sehat dan keduanya berusia dibawah 30 tahun serta melakukan hubungan seksual secara teratur adalah hanya sebesar 25-30%/bulan. Puncak kesuburan seorang wanita adalah pada usia 20 tahunan; jika usia wanita diatas 30 tahun (terutama diatas 35 tahun), maka kemungkinan hamil adalah sebesar kurang dari 10%/bulan.


Resiko Infertilitas juga meningkat pada:

  • Usia yang melewati 35
  • kegemukan
  • perokok
  • konsumsi alkohol
  • berganti-ganti pasangan seksual 
  • penderita penyakit menular seksual 
  • pernah menderita penyakit peradangan panggul (10-15% wanita menjadi mandul) 
  • pernah menderita orkitis atau epididimitis (pria) 
  • gondongan (pria) 
  • pemaparan des (dietil stilbestrol) (pria maupun wanita) 
  • stress dan depresi
  • siklus menstruasi tidak teratur
  • kelainan pada rahim (mioma) atau penyumbatan leher rahim 
  • penyakit menahun (misalnya diabetes, hipertensi)
  • Lingkungan atau tempat kerja yang banyak bahan kimia.

Sabtu, 24 Maret 2012

Kembali Sehat Tanpa Obat: Tumor Payudara


Siti Fatimah, 44 Tahun. Jabon



Pada Agustus 2005, saya merasa pegal di sekitar payudara. Saya segera memeriksakan diri ke dokter. Hasil diagnosis dokter dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa saya terkena tumor payudara dan dokter menyarankan saya untuk segera dioperasi. Namun, karena keterbatasan biaya, saya tidak melakukan operasi tersebut.

Suatu waktu, saya diperkenalkan kepada Bapak Nur Solehudin, salah seorang distributor HD, yang kemudian mengajak saya untuk berkonsultasi dengan konsultan medis HD di kantor HD Surabaya (5 September 2005). Pada 8 September 2005, saya mulai mencoba mengonsumsi Dynamic Trio (Pollenergy 520, Bee Propolis Tablet, Royal Jelly Tablet). Sesudah mengonsumsi produk-produk tersebut, kondisi saya mulai membaik.

Tanggal 25 dan 30 September 2005, ketika memeriksakan diri kembali ke dokter, saya dinyatakan sudah terbebas dari tumor payudara.

Terima kasih Tuhan atas pertolongan-Mu melalui produk-produk HD.

Produk yang digunakan: Pollenergy 520, Bee Propolis Tablet, Royal Jelly Tablet

Kembali Sehat Tanpa Obat: Kanker Payudara


Yani, Jakarta


Pada tahun 2003, saya positif dinyatakan kanker payudara oleh dokter. Awalnya saya memeriksakan diri ke dokter karena terdapat benjolan pada payudara saya. Lalu dokter menyarankan agar saya menjalani biopsi. Seminggu kemudian, dokter menyatakan bahwa saya terkena kanker payudara, stadium satu.

Pada waktu itu, dokter mengajurkan masektomi, yaitu pengangkatan payudara. Setelah saya konsultasikan kepada keluarga, kami memilih untuk mencoba menjalani pengobatan dahulu. Selama 1 tahun, saya sama sekali tidak mengonsumsi obat dokter, saya lebih memilih diet makanan, hanya mengonsumsi jus buah dan sayur, dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Pada tahun 2004, saya kembali konsultasi ke dokter, dan ternyata saya harus segera dioperasi. Dokter mengangkat jaringan kanker saya, tanpa mengangkat payudara saya pada bulan Juli 2004, dan kemudian menjalani perawatan untuk luka bekas operasi. Pada bulan September 2004, saya mulai  menjalani kemoterapi. Efek samping dari kemoterapi mulai saya rasakan seperti kerontokan rambut, mual, dan haid terhenti. 

Saya lalu mencoba mengonsumsi produk HD, yaitu Pollenergy 1x1 dan Propolis 1x1 di pagi hari, Royal Jelly 1x1 sebelum tidur setelah kemoterapi saya yang kedua. Dan setelah saya mencari tahu tentang produk perlebahan ini, saya lalu meningkatkan dosis konsumsi saya. Ternyata efek samping kemoterapi berkurang, walaupun rambut masih tetap rontok. Saya menjalani kemoterapi sebanyak 18 kali, tetapi saya masih tetap dapat bekerja seperti biasa. Pada bulan Desember 2004, saya mulai haid kembali, dan rambut saya pun sudah mulai tumbuh.

Pada bulan Februari 2005, saya tidak lagi memakai wig dan saya tetap mengonsumsi Dynamic Trio sampai saat ini.

Produk yang digunakan : Bee Propolis, Pollenergy 520, Royale Jelly Liquid

Kembali Sehat Tanpa Obat: Tumor Ginjal


Monitha Christian, 57 Tahun. Bogor


Ketika saya sedang di Purwakarta, pinggang saya terasa sakit sekali sehingga sulit tidur dan makan.Kemudian saya berkonsultasi dengan dokter internis di Bandung, Dr. Frans.Beliau melakukan beberapa pemeriksaan serta CT-Scan. Dari hasil CT-Scan, ditemukan adanya tumor di atas ginjal kiri saya dan beliau menyarankan agar segera dioperasi.

Satu bulan kemudian, saya menjalani operasi pengangkatan tumor di RS. Mediros, Bandung, dan dilanjutkan dengan terapi radiasi di Jakarta. Tetapi karena kondisi saya yang masih lemah, terapi radiasipun ditunda.

Selang beberapa hari, darah dan nanah keluar dari bekas luka jahitan operasi saya. Selama menjalani perawatan, saya merasa sangat tersiksa. Tapi syukur puji Tuhan, sebulan kemudian saya bertemu keponakan saya, Bp. Jackie. Ia memperkenalkan produk HD berupa Bee Propolis, Pollenergy 520, Dynamic Trio + Glucosamine dan Aloe Propolis Cream. Setelah mengonsumsinya selama 2 minggu, tubuh saya mulai terasa lebih segar dan rasa sakitnya berangsur hilang. Luka bekas jahitan pun terlihat mengering. Rasa percaya diri dan gairah hidup saya muncul kembali.

Kini kemana pun saya pergi, saya selalu membawa produk HD. Saya tetap mengonsumsinya untuk menjaga stamina agar badan tetap segar dan sehat. Terima kasih HD dan rekan-rekan semua, terutama Bp. Jackie yang memperkenalkan saya pada produk yang luar biasa ini. Dan 2 minggu yang lalu, saya akhirnya memutuskan untuk bergabung dan menjadi distributor HD.

Produk yang digunakan : Aloe Propolis Cream, Bee Propolis, Clover Honey, Pollenergy 520, Royale Jelly Liquid

Kembali Sehat Tanpa Obat: Kanker Payudara


Lina Retno Sari, 39 Tahun. Kendal

Pada bulan Maret 2001 dokter mendiagnosa benjolan sebesar 8 cm pada payudara kanan saya sebagai kanker payudara. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan sel kanker, kemudian setelah itu menjalani kemoterapi dan bestrol, karena sel kanker telah menyebar ke organ dalam (limpa, ginjal, dan hati). Namun, karena biaya operasi yang sangat tinggi, sayapun lebih memilih pengobatan alternatif.

Pada bulan Mei 2003, seorang distributor HD, bapak Singgih, menyarankan agar saya mengonsumsi Pollenergy, Propolis, Royal Jelly Liquid, dan Melatonin. Enam bulan kemudian, sel kanker saya bertambah besar, dan berwarna merah. Sayapun memutuskan untuk tidak lagi mengonsumsi produk HD, dan beralih mencoba pengobatan alternatif yang lain. Hingga pada suatu hari, di bulan Januari 2004, sel kanker saya pecah, mengeluarkan banyak sekali darah dan nanah,  saya jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan transfusi darah.

Saya kembali mengonsumsi produk HD, dan menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali, bestrol sebanyak 25 kali, hingga rambut saya rontok, kulit dan kuku saya menjadi hitam dan saya selalu merasa mual, tetapi saya tetap bekerja. Walaupun dokter sudah menyatakan saya terbebas dari kanker, saya tetap mengonsumsi produk HD, dan rutin memeriksakan diri setiap 2 bulan. Terima kasih High Desert atas produknya yang telah membantu proses penyembuhan saya.

Produk yang digunakan : Bee Propolis, Pollenergy 520, Royale Jelly Liquid

Kembali Sehat Tanpa Obat: Tumor Jinak pada Payudara Kanan


Siti Mayang Sari, 28 Tahun. Medan


Saya seorang ibu yang telah memiliki 2 orang putera. Dua tahun yang lalu, saya mempunyai tumor jinak sebesar telur puyuh pada payudara sebelah kanan.  Pertama kali saya mengetahuinya adalah ketika saya sedang menyusui anak pertama dan benjolan itu teraba oleh saya. Karena khawatir, saya pun memeriksakannya ke salah satu rumah sakit dan kemudian dirujuk untuk diperiksa dokter ahli bedah di RS Pringadi. Dokter mengatakan bahwa itu adalah kelenjar susu. Saya diberikan obat-obatan untuk dikonsumsi. Namun, semua itu tidak membawa perubahan.

Saya juga telah melakukan pengobatan alternatif. Dikatakan bahwa benjolan itu adalah tumor dan bisa disembuhkan dengan minum jamu-jamuan. Saya juga telah mencoba mengonsumsi jamu-jamuan tersebut tetapi tetap nihil. Pada Maret 2006, saya berobat ke dr. Felix, yang sebelumnya telah saya kenal. Di sana, saya melakukan pemeriksaan darah dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat tumor jinak pada payudara kanan saya.

Oleh dr. Felix saya diberi tablet Linoral dan Bee Propolis Tablet. Luar biasanya, setelah mengonsumsi selama 1 bulan, benjolan pada payudara kanan itu sudah tidak ada dan teraba lagi. Oleh sebab itu, hingga saat ini, saya masih terus mengonsumsi Bee Propolis Tablet
Sungguh saya merasa lega, kecemasan yang selama ini membayangi saya, terlepas sudah. Terima kasih Tuhan, terima kasih High-Desert.

Produk yang digunakan : Bee Propolis