Jumat, 08 Juni 2007

Osteoarthritis


Berdasarkan survei di amerika, sebagian besar manusia yang berusia di atas 30 tahun memiliki masalah pada sendinya yang berpotensi mengakibatkan radang sendi

Rata-rata orang mengetahui bahwa osteoarthritis atau radang sendi terjadi karena tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pelindung tulang mengalami kerusakan. Tanpa adanya bantalan pelindung, tulang akan saling bergesekan, hal inilah yang menjadi gejala radang sendi. Tetapi penyebab terjadinya kerusakan tulang rawan ternyata tidak sederhana. Beberapa faktor turut ambil bagian dalam terjadinya kerusakan tulang rawan ini



1. Otot

Otot selain berfungsi sebagai penggerak juga turut bertugas menahan beban agar berat tubuh tidak membebani sendi secara langsung. Otot yang kurang kuat, membuat berat tubuh dibebankan pada sendi. Karena beban yg besar, sendi mengalami tekanan lebih besar, sehingga tulang rawan yang melindungi tulang menjadi cepat aus.

Perpindahan penahan berat badan dari otot ke sendi ini bisa terjadi karena 2 hal. Pertama, otot mengalami penurunan kemampuan, seperti usia, kurang energi, kurang terlatih, dsb. Kedua, berat badan meningkat tanpa diiringi peningkatan kekuatan otot.

Oleh sebab itu, penderita radang sendi dianjurkan memperkuat otot-ototnya dengan cara bersenam di kolam renang. Dengan adanya daya apung air, beban pada sendi menjadi berkurang, dan tahanan air saat menggerakkan anggota badan membuat otot menjadi lebih kuat.


2. Tulang Rawan

Tulang rawan sebagai bantalan sendi disusun dari beberapa zat seperti air, protein, gula. Banyak hal yang dapat mengurangi kemampuan tulang rawan untuk tetap melindungi tulang, seperti usia, kecelakaan, dsb. Salah satu penyebab yang sering terjadi adalah kurangnya pasokan nutrisi penyusun tulang rawan, sehingga kerusakan pada tulang rawan tidak dapat diperbaiki dengan cepat. Akumulasi dari kerusakan-kerusakan tersebut akan membuat tulang rawan semakin tipis dan akhirnya mengenai tulang.

Untuk mencegah dan memperbaiki kondisi tulang rawan, makanan yang mengandung glucosamin dan kondroitin sangat efektif menumbuhkan kembali tulang rawan.


3. Tulang
Tulang merespon kerusakan tulang rawan dengan berusaha memperbesar luas permukaannya dengan cara tumbuh membesar. Pertumbuhan tulang ini mengakibatkan permukaan tulang tidak rata (bone spurs/osteophyte) sehingga memperparah kerusakan tulang rawan.

Bisa juga terjadi kerusakan pada tulang karena sebab tertentu, seperti penyakit atau usia, kemudian tulang berusaha memperbaiki kerusakan tersebut dengan cara menumbuhkannya lagi. Karena pertumbuhannya yg kurang rata membuat bentuk sendi berubah dan akibatnya tulang rawan menjadi rusak.


4. Peradangan

Pada saat jaringan tulang rawan rusak dan mati, sel-sel yang tidak berguna tersebut dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh. Saat melakukannya, sel-sel yang sehat pun bisa terserang. Pengotor-pengotor (debris), enzim-enzim beracun dapat terbentuk di cairan sendi dan merusak tulang rawan. Saat udara dingin, beberapa zat pada cairan sendi ini dapat mengkristal sehingga menimbulkan rasa sakit saat sendi digerakkan.


5. Tendon dan Ligamen

Tendon adalah penghubung antara sendi dengan otot, ligamen adalah penghubung antar tulang pada sendi. Kerusakan pada tendon atau ligamen akan membuat beban sendi mengalami peningkatan, sehingga tulang rawan sendi cepat aus.

Kerusakan ini bisa terjadi karena usia, pertumbuhan tulang yang tidak rata, kecelakaan, atau berkurangnya kemampuan karena kekurangan nutrisi.


6. Genetik

Sebagian penderita radang sendi memiliki sifat bawaan yang mengakibatkan tulang rawannya tidak diproduksi setebal orang biasa. Akibatnya tulang rawan ini lebih mudah habis terkikis.


http://www.time.com/time/covers/1101021209/story.html

Senin, 28 Mei 2007

Mengapa Anak-anak Susah Makan?

Salah satu persoalan terbesar kaum ibu saat ini adalah anak-anak yang sulit makan. Banyak faktor yang mempengaruhi nafsu makan anak, secara sederhanannya permasalahan tersebut dapat dikategorikan dalam 2 faktor utama, yaitu faktor fisik dan faktor non fisik. Salah satu faktor fisik yang bepengaruh adalah masalah pada sistem pencernaan. Pada anak-anak tertentu, produksi enzim dan/atau hormon pencernaannya terhambat, hal ini bisa disebabkan kekurangan nutrisi tertentu di waktu kecil, tidak mendapatkan ASI, serangan penyakit dan sebagainya. Karena ketidaknormalan sistem pencernaan, anak tidak merasakan sensasi menyenangkan dari makanan, tetapi malah sensasi yang tidak disukai, oleh sebab itu acara makan menjadi sesuatu yang menakutkan.

Selain itu, sistem pencernaan dapat terganggu apabila anak mengalami stress. Stress pada anak bisa terjadi karena lingkungan yang tidak tentram, anak merasa terancam, dan sebagainya. Bisa juga sistem pencernaannya terganggu karena adanya penyakit, seperti radang lambung, muntaber, diare, maag, TBC, cacingan, kurang darah, demam, sakit tenggorokan, dan sebagainya. Selama stress ataupun penyakit tersebut tidak diatasi, nafsu makan anak akan sulit untuk pulih.

Pada usia-usia tertentu, seperti 6 bulan atau 1 tahun, anak mengalami perubahan pada makanannya, baik berupa bentuk, tekstur, maupun jenis makanan. Pada masa ini anak memasuki tahap coba-coba makanan baru, sehingga makannya tidak selahap biasanya. Nantinya pada saat anak mengalami perubahan makanan, tahap ini akan terulang kembali, misalnya saat anak mulai masuk sekolah.

Sampai usia 12 tahun, anak mengalami perkembangan gigi. Tumbuhnya gigi baru yang merobek gusi, gigi yang goyang, tanggal, dan tumbuh kembali, kadang kala hal-hal tersebut membuat mulut terasa tidak enak saat menerima makanan. Karena tidak ingin merasakan ketidakenakan tersebut, anak cenderung menolak untuk makan.

Selain faktor-faktor fisik, faktor non-fisik sangat besar pengaruhnya bagi nafsu makan anak. Kondisi psikologis sangat besar pengaruhnya bagi anak. Anak belajar sesuatu yang baik dan buruk melalui 'hadiah dan hukuman'. Apabila anak mendapatkan hadiah, dia akan menganggap bahwa apa yang dilakukannya adalah baik. Dan apabila mendapatkan hukuman, anak akan menganggap apa yang dilakukannya adalah buruk.

Untuk menanamkan bahwa makan yang banyak adalah baik, anak memerlukan hadiah berupa pujian. Sebaiknya jangan terlalu berharap anak langsung memenuhi kualitas tertinggi. Pujilah anak untuk setiap peningkatan yang dilakukan. Hentikan pujian jika tidak ada peningkatan pada anak, dan pujilah kembali apabila ada peningkatan. Dengan demikian anak akan selalu berusaha lebih baik lagi setiap harinya.

Selain itu suasana makan besar juga pengaruhnya pada nafsu makan anak. Suasana yang tidak menyenangkan saat makan, membuat anak ingin segera mengakhirinya, sehingga anak cenderung menolak makan. Anak membutuhkan kehangatan keluarga, biasanya hal ini didapat saat makan. Tidak adanya kehangatan keluarga saat makan membuat makan hanya jadi ritual harian, sehingga anak ingin menghindarinya.

Pada keluarga yang memiliki lebih dari 1 anak, biasanya ada tekanan sosial dan psikologis pada anak yang lebih besar. Misalnya karena merasa cemburu pada adiknya, anak sulung meminta perhatian orang tua, salah satunya dengan cara membuat orang tua khawatir, seperti dengan cara tidak mau makan. Kondisi-kondisi psikologis di atas harus diatasi terlebih dahulu sebelum memaksa anak untuk makan, karena pemaksaan akan membuat anak semakin terperosok ke dalam kondisi psikologis yang buruk.

Anak akan mudah bosan apabila melakukan sesuatu tanpa saingan. Dalam hal makan,
siapa teman makannya sangat menentukan nafsu makannya. Akan berbeda antara anak yang sering makan bersama teman-teman seusianya dengan anak yang selalu makan sendirian. Saingan akan membuat anak merasa terpacu untuk mendapatkan pujian, dan pujian tersebut akan dia dapatkan apabila dia makan lebih baik dari yang lain.

Selain teman makan seusia, kebiasaan makan di keluarga juga menjadi salah satu faktor. Apabila di keluarganya orang tua tidak terbiasa sarapan, anak akan merasa diperlakukan tidak adil karena hanya dia satu-satunya yang diharuskan sarapan. Anak cenderung mengikuti contoh orang lain, selama ada contoh akan lebih mudah untuk mengarahkan perilaku anak.

Kebiasaan lain yang kurang baik adalah anak terlalu banyak bermain, sehingga takut meninggalkan permainannya dan memilih untuk menunda-nunda makan. Dalam hal ini diperlukan sikap tegas orang tua agar anak mengerti mana tindakan yang baik dan mana tindakan yang buruk.

Faktor yang sangat penting juga adalah variasi makanan. Anak cenderung bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Setiap hari harus ada perubahan dari hari sebelumnya, mungkin dari jenisnya, cara pemasakannya, cita rasanya, dan sebagainya. Anak akan lebih mudah lapar apabila makanan yang disajikan mengundang selera. Rasa bosan dapat membuat makanan yang kemarin mengundang selera menjadi tidak menarik hari ini.

Selain itu anak-anak yang terlalu banyak makan makanan selingan biasanya masih merasa kenyang saat makan makanan utama. Atau bisa juga makanan utamanya kalah menarik dibandingkan dengan makanan selingan, sehingga makanan utama tidak lagi mengundang selera. Apabila sulit menghindari makanan selingan, maka pilihlah makanan selingan yang bergizi.

Apabila orang tua memutuskan untuk memberi suplemen untuk memenuhi asupan gizi anak akibat pola makan yang kurang baik, perlu diperhatikan bahwa nutrisi yang dibutuhkantubuh terdiri dari: - karbohidrat,
- protein atau asam amino,
- asam lemak,
- vitamin, dan
- mineral.
Tidak semua suplemen dapat memenuhi seluruh nutrisi tersebut. Oleh sebab itu, kecukupan nutrisi terbesar tetap harus dipenuhi oleh makanan utama.

Berkut informasi suplemen penambah nafsu makan yang aman untuk anak-anak. Klik disini

POLA MAKAN ANAK

Setiap hari, anak-anak membutuhkan paling tidak 100 kalori/kg berat badannya.
Namun, untuk bayi tentu berbeda.
  • Bayi umur 0-4 bulan: diberi ASI eksklusif.
  • Bayi lebih dari 4 bulan: ajarkan mengonsumsi makanan padat seperti buah,
  • biskuit dan bubur yang diperuntukan bagi bayi.
  • Usia enam hingga satu tahun: perkenalkan dengan nasi tim.
  • Usia 1 tahun ke atas: sebaiknya dibiasakan pola makan anak, tiga kali makanan padat dengan dua kali makanan ringan.
Rumus berat badan ideal bagi anak-anak, secara sederhana adalah:

8+2n ,dengan n= umur.

Misalkan anak usia 3 tahun, maka berat badannya: 8 + (2x3) = 14 kg


Honey Bee Pollen: Suplemen terlengkap untuk anak-anak

Jumat, 23 Maret 2007

APAKAH SAYA MEMERLUKAN FOOD SUPLEMENT?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui kebutuhan suplemen anda

1. Apakah pola makan anda tidak teratur?

2. Apakah anda penggemar makan berkolesterol tinggi? (daging berlemak, gorengan)

3. Apakah anda tidak setiap hari makan sayuran dan buah-buahan?

4. Apakah anda berolah raga kurang dari 2 kali seminggu, minimal 30 menit masing-masingnya?

5. Apakah anda sedang diet?

6. Apakah anda sering kembung, mual, atau gangguan pencernaan?

7. Apakah anda sering stress atau otak anda bekerja terlalu keras sehingga sulit konsentrasi?

8. Apakah daya tahan tubuh anda sering terganggu? (letih, lemah, loyo dalam bekerja, kelelahan)

9. Apakah anda mengalami penuaan dini? (kulit kusam, keriput, dsb)

10. Apakah anda berusia di atas 50 tahun?

11. Apakah anda mengalami gangguan jantung atau pembuluh vena?

12. Apakah anda sering pegal-pegal atau merasakan radang sendi?

13. Apakah anda menderita banyak penyakit atau baru sembuh dari sakit?

14. Apakah anda wanita?

15. Apakah mata anda lelah dan kurang cemerlang?

16. Apakah anda mengalami gangguan fungsi hati?

17. Apakah anda merasa kurang fit saat bangun tidur di pagi hari?

Apabila anda tidak memiliki jawaban ‘ya’, berarti anda tidak memerlukan food supplement.Apabila Anda memiliki jawaban ‘ya’, anda memerlukan food supplement.

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 4

FAQ

1. Saya sudah mengurangi makan, mengapa berat badan tidak turun?

Bukan cuma jumlah makanan yang menentukan gemuk atau tidak, tetapi juga kandungan kalori, kombinasi, dan keteraturan makan.

2. Saya berulangkali gagal menurunkan berat badan karena tidak tahan lapar, apakah karena terlalu banyak menurunkan asupan kalori?

Bisa saja. Supaya tidak lapar sebaiknya konsumsilah sayuran banyak-banyak sehingga perut terisi dalam waktu yang cukup lama.

3. Berapa kg penurunan berat badan yang sehat?

Sekitar 3 - 4 kg perbulan

4. Mengapa kita perlu protein?

Protein diperlukan seumur hidup untuk membentuk dan mengganti sel yang rusak. Tanpa protein, tubuh berhenti beregenerasi, produksi hormon terhambat, akibatnya imunitas terganggu.

5. Protein lebih sulit dipecah dibandingkan lemak dan karbohidrat, bolehkah kita mengkonsumsi protein saja?

Protein mengandung ureum dan nitrogen, konsumsi protein yang tinggi akan memperberat kerja ginjal.

6. Mengapa tidak boleh menghilangkan lemak dalam menu diet?

Lemak bersama protein diperlukan untuk membentuk struktur (tulang, kuku, rambut), membentuk hormon dan enzim, sebagai cadangan energi, melindungi tubuh dari dingin, mengangkut zat gizi yang larut lemak seperti vitamin A,D,E,K, dll.

7. Mengapa tidak boleh menghilangkan karbohidrat dari menu diet?

Selain diperlukan untuk sumber energi, karbohidrat juga menunjang fungsi otak, ginjal, syaraf, sel darah merah dan sel darah putih.

8. Apa yang terjadi bila kita kekurangan karbohidrat?

Kekurangan karbohidrat mengakibatkan kekurangan glukosa dalam darah. Untuk mencukupinya, lemak akan dipakai. Pembakaran lemak menghasilkan keton. Bila produksi keton terlalu banyak, melebihi kecepatan pembuangannya, akan terjadi keracunan keton yang disebut ketosis. Tandanya: mual, dehidrasi, lemah. Apabila terus terjadi bisa menyebabkan gagal ginjal. Apabila tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, maka protein akan digunakan sebagai sumber energi, dan meninggalkan tugas utamanya sebagai pembangun jaringan tubuh.

9. Mengapa tidak boleh hanya makan 1 kali sehari saja saat diet?

Pada saat lapar, organ-organ pencernaan akan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, sehingga tubuh lebih mudah mengambil kalori. Meningkatnya efisiensi ini dapat meningkatkan kenaikan berat badan. Selain itu karena makan malam dikurangi kalorinya, sarapan diperlukan untuk mempertahankan kadar gula dalam darah.

10.Apa yang terjadi pada tubuh saat kita mengurangi makan?

Kalau kita tidak makan saat harus makan, yang mula-mula hilang dari tubuh adalah cairan, akibatnya berat badan turun, kemudian badan menjadi lemas beberapa jam kemudian. Kalau glukosa sudah habis dipakai, sedangkan asupan makanan tidak kunjung datan, maka cadangan glikogen pada hati akan dibakar. Kalau sampai tahap ini tidak ada makanan yang masuk, selanjutnya glikogen dalam hati dan otot yang dibakar. Tahap berikutnya cadangan lemak yang dibakar. Sebaiknya tahap berikutnya jangan sampai terjadi, yaitu saat otot dipecah menjadi energi, akibatnya otot akan mengecil dan badan sulit digerakkan.

11.Apakah harus menghabiskan glikogen dulu untuk membakar lemak?

Ya. Saat kita berolah raga, ketika glikogen habis, badan akan lelah dan napas terengah-engah, cadangan lemak akan dipakai. Tetapi karena membakar lemak lebih sulit daripada membakar karbohidrat, maka tubuh harus menyediakan banyak oksigen untuk bisa memecahnya. Oleh karena itu harus menurunkan intensitas kegiatan sebentar, agar bisa mencukupi oksigen, setelah itu baru menggiatkan aktivitas lagi.

12.Mengapa setelah melahirkan, seorang perempuan tampak lebih gemuk daripada sebelum hamil?

Secara alamiah, sejak mulai hamil, tubuh calon ibu akan mempersiapkan diri menjadi sehat dan kuat agar bisa menyusui dan merawat bayi yang dilahirkan. Kalau setelah melahirkan ia merawat sendiri bayinya dan makan secara benar, dengan sendirinya berat tubuhnya akan turun.

13.Benarkah pil antihamil menyebabkan gemuk?

Tidak selalu, tetapi penambahan hormon estrogen atau progesteron memang bisa memiliki nafsu makan lebih dari biasanya.

14.Mengapa bisa terbentuk gelambir?

Di bawah kulit terdapat jaringan lemak. Kalau jaringan itu menipis, kulit menjadi kendur. Untuk mengencangkannya secara alamiah, kita harus rajin berolahraga.

15.Mana yang lebih baik untuk diet, nasi atau bubur?

Lebih baik nasi. Karena bubur lebih mudah dicerna, sehingga kadar insulin akan naik dengan cepat. Apabila kadar insulin lebih tinggi daripada kadar glukagon, maka akan dibentuk lemak, bukan tenaga.

16.Betulkah obat anti diabetes mellitus bisa menaikkan berat badan?

Bisa saja. Pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Glukagon bertugas memerintah hati untuk melepas gula, sehingga kadar gula meningkat untuk dipakai otak dan tubuh. Glukagon juga berfungsi memerintah sel-sel untuk melepaskan lemak, sebagai sumber energi, dan protein, yang berfungsi memperbaiki sel tubuh yang rusak atau mati. Sedangkan insulin berfungsi untuk mengambil gula dan zat gizi lain dari lemak untuk disimpan pada sel-sel tubuh, sedangkan kadar gula dalam darah menjadi seimbang untuk melindungi otak. Insulin juga berfungsi untuk memberi tahu hati bahwa terlalu banyak gula yang masuk, sehingga hati bereaksi untuk mengubah gula menjadi lemak. Obat anti diabetes mellitus mengakibatkan kadar insulin naik, sehingga lebih banyak gula yang diubah menjadi lemak.

17.Perlukah melakukan penimbangan berat badan setiap hari?

Tidak perlu, karena hal itu justru akan membingungkan. Sebaiknya lakukan penimbangan seminggu sekali, misalnya pada sabtu pagi. Kalau berat badan naik, berarti sabtu minggu harus olah raga lebih banyak.

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 3

Program Penurunan Berat Badan

Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan, sebelum memilih sebaiknya kita mengetahui program-program tersebut. Beberapa program yang sering ditawarkan adalah:

Diet

Mengurangi jumlah asupan kalori dengan komposisi yang disesuaikan sehingga berat badan kita menurun tanpa mengganggu kesehatan. Ada banyak program diet, sebagian tidak berbahaya bagi tubuh, tetapi sebagian yang lain tidak dianjurkan karena hasilnya berbahaya bagi tubuh.

Beberapa progam diet membatasi asupan karbohidrat. Tetapi bila asupan karbohidrat sangat dikurangi, maka timbunan glikogen dalam tubuh akan menurun, begitu pula dengan air yang mengikatkan diri pada glikogen. Karena jumlah cairan tubuh berkurang, maka berat badan pun berkurang. Tetapi begitu mengkonsumsi karbohidrat lagi, air akan segera kembali dan berat badan pun kembali seperti semula. Selain itu jumlah karbohidrat harus memenuhi kebutuhan minimal supaya tidak menalami rasa pusing, lemah, dan pingsan.

Diet yang dianjurkan adalah diet seimbang. Dari total kalori yang dibutuhkan tubuh, asupan karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15%. Untuk menurunkan berat badan, asupan kalori diturunkan 500-800 kalori di bawah kebutuhan normal. Caranya dengan mengurangi karbohidrat dan lemak sebanak 10%, tetapi asupan protein tetap. Selain itu vitamin dan mineral harus dicukupkan, serat harus cukup banyak sehingga perut terasa kenyang. Serat, vitamin dan mineral ini diperoleh dari sayur-sayuran.

Pelaku diet harus tetap makan teratur agar lambungnya tetap terisi. Kalau perut dibiarkan kososng selama 3 jam, makanan yang kemudian masuk akan diserap secara efisien. Oleh karena itu dianjurkan untuk makan 3 jam sekali dengan makanan kalori rendah.

Olah raga

Olah raga membantu melancarkan peredaran darah dan pembakaran kalori. Untuk program penurunan berat bada, olah raga yang dilakukan harus berkesinambungan dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu cukup panjang dan teratur, sehingga yang dibakar bukan cuma karbohidrat malainkan juga cadangan lemak dalam tubuh.

Yang pertama dibakar oleh tubuh adalah energi dari makanan yang masuk. Apabila tidak mencukupi, tubuh akan menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan otot yang jumlahnya kira-kira 1120 kalori. Setelah glikogen terkuras, barulah cadangan lemak yang dibakar.

Olah raga baru efektif kalau dilakukan pada zona latihan. Zona ini diketahui dengan mengukur denyut nadi kita. Rumus untuk mengukur zona latihan adalah:

72% x (220 – usia) sampai dengan 87% x (220 – usia)

Olah raga sebaiknya dilakukan 4 – 5 kali setiap minggu, setiap latihan harus mencapai zona latihan, dipertahankan sampai terasa capek. Setelah itu intensitas jalna/lari dikurangi hingga kelelahan berkuran, kemudian meningkatkan lagi intensitas jalan/lari. Pola seperti ini diulangi sebanyak 3 kali.

Obat-obatan

Ada beberapa jenis obat-obatan yang digunakan dalam program penurunan berat badan. Salah satunya berupa penghilang rasa lapar, obat ini bekerja pada sistem syaraf pusat dengan cara menghilangkan sinyal-sinyal yang menunjukkan tubuh kekurangan energi. Namun obat ini banyak efek samping, antara lain dapat menyebabkan rasa tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit tidur, mual, dan diare.

Ada juga obat yang mengklaim dapat mencegah pemecahan karbohidrat, tetapi di Amerika Serikat obat-obat ini dilarang diperjual-belikan karena terbukti tidak berkhasiat seperti yang diiklankan.

Selain itu ada juga yang berupa obat pencahar/urus-urus/laxans. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap tubuh. Tetapi penggunaan obat pencahar terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif dalam menyerap nutrisi dari biasanya, karena tubuh berusaha mempertahankan diri. Akibatnya bila penggunaan obat tersebut dihentikan, malah tubuh bisa menjadi bertambah gemuk karena tubuh lebih efisien dalam menyerap nutrisi.

Obat lainnya berfungsi sebagai diuretik, untuk memperlancar pengeluaran air seni. Penggunaan obat ini akan menyebabkan pengguna meneluarkan air seni secara berlebihan dan terus-menerus sehingga tubuh terancam kekurangna cairan. Beban ginjal pun menjadi berat sehingga sering mengakibatkan gagal ginjal.

Ada juga obat yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid sehingga lebih aktif dan mempercepat metabolisme. Obat ini jelas berbahaya bagi kesehatan

Akupuntur

Menurut ilmu pengobatan timur, ada titik tertentu pada tubuh yang bisa menghilangkan rasa lapar. Hilangnya rasa lapar tersebut kemungkinan disebabkan oleh sugesti, bukan karena tubuh sudah mendapatkan asupan kalori.

Sedot Lemak

Program ini merusakkan jaringan lemak di bawah kulit perut dengan memakai alat, kemudian disedot keluar. Karena kulit menjadi kendur, untuk mengencangkannya diperlukan operasi plastik. Akan tetapi sel-sel lemak akan tumbuh lagi dan biasanya tumbuh tidak merata sehingga permukaan kulit akan benjol-benjol.

Pembedahan

Beberapa teknik pembedahan biasanya merekayasa organ-organ pencernaan. Seperti pemotongan sebagian usus halus supaya penyerapan sari makan berkurang, atau pemotongan sebagian lambung sehingga lambung lebih cepat penuh, atau mengikat saluran tertentu sehingga makanan lebih sulit melaluinya. Mengingat resikonya yang sangat tinggi, program ini benar-benar tidak dianjurkan.

Mandi Uap, obat oles, pembebatan

Program ini menunjukkan pengurangan berat badan yang nyata, tetapi yang harus disadari adalah bahwa yang hilang dari tubuh kita bukanlah lemak, melainkan air. Sehingga setelah minum, air akan terserap kembali oleh tubuh dan berat badan kembali seperti semula.

Makanan pengganti rendah kalori

Program ini mengganti makanan biasa dengan makanan rendah kalori. Karena asupan kalori yang kurang, tubuh akan berkurang berat badannya, tetapi hal ini juga menyebabkan tubuh secara otomatis menyesuaikan diri dengan menghemat pengeluaran kalori. Program ini tidak boleh dilakukan terus-menerus, dan apabila dihentikan, tubuh akan memaksimalkan penyerapan kalori sehingga tubuh bisa menjadi lebih gemuk.

DSB....

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 2

Faktor penyebab kegemukan bisa dibagi menjadi 5, yaitu:

  1. Kurang berolahraga

Olah raga membuat pengeluaran kalori menjadi lebih besar, salain itu peredaran darah menjadi lancar sehingga kebutuhan jaringan akan gizi menjadi terpenuhi. Kurang olah raga biasa terjadi pada orang dewasa yang sudah mapan, cenderung bekerja di belakang meja, kurang aktivitas fisik, dan tidak memiliki waktu berolah raga.

  1. Kebiasaan makan yang keliru

Pola makan yang keliru, seperti tidak sarapan, makan siang sedikit, tetapi makan malam banyak, akan memicu kegemukan. Karena di malam hari aktivitas kita sedikit sehingga makanan malam hari kelebihan kalori dan disimpan dalam bentuk lemak.

Begitu juga yang lebih senang ngemil daripada makan teratur. Cemilan biasanya dibuat dari bahan-bahan berkalori tinggi, seperti tepung, margarin, lemak, minyak, gula, dsb. Rasanya yang enak membuat orang cenderung memakannya terus menerus, sehingga terjadi penumpukan kalori di dalam badan.

Lapar mata sering terjadi pada orang yang mengalami kegemukan, yaitu terbiasa makan makanan yang disukai ketika melihatnya walaupun saat itu tidak lapar.

Ukuran lambung yang terbatas, apabila terus menerus diisi sebelum kosong, akan terjadi penumpukan makanan yang berakhir pada kegemukan.

Menu makanan yang kita makan juga menentukan apakah akan tercipta kegemukan atau tidak. Patokan sederhananya sebagai berikut:

Karbohidrat

>>

>>

<

<

Lemak

>>

<

>>

<

Protein

<<

>>

>>

>>

Berat Badan

>>>

>>

>

-

Kalau makanan kita terdiri dari 70% karbohidrat, 25% lemak, dan 5% protein, makan kita akan mudah menjadi gemuk. Yang terbaik adalah karbohidrat dan lemak yang rendah serta protein tinggi, terutama protein dari sayur-sayuran.

  1. Faktor kejiwaan

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengatasi masalahnya, beberapa orang mengatasinya dengan makan atau ngemil. Akibatnya berat badannya akan naik terus. Secara psikologis, rokok memberikan kepuasan oral yang kurang didapat semasa kecil, sehingga ketika tidak merokok orang cenderung mencari kepuasan oral lain, yaitu makan.

  1. Faktor Sosial Budaya

Di masyarakat telah terbentuk citra bahwa anak yang gemuk menunjukkan anak tersebut terawat dengan baik dan keluarga tersebut berkecukupan. Sejak kecil anak-anak dipaksa makan banyak, dipuji-puji kalau makannya banyak dan dimarahi atau ditakut-takuti kalau makannya sedikit. sehingga terbentuk kebiasaan makan banyak dan tidak berhenti walaupun sudah kenyang. Kebiasaan ini akan diturunkan ke generasi berikutnya.

  1. Kelainan Hormonal atau metabolisme

Orang yang metabolismenya cepat akan mudah sekali menghabiskan kalori, sedangkan orang yang metabolismenya lambat akan sedikit menghabiskan kalori sehingga makanannya banyak menumpuk. Metabolisme lambat dapat terjadi karena beberapa penyebab seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif, hipoginadisme yang terjadi akibat menurunnya aktivitas kelenjar kelamin, sindroma cushing yang terjadi karena hiperkativitas kelenjar adrenal kortikal, dsb.

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 1

Sekarang ini bisnis perampingan sangat marak di kota-kota besar. Mereka menawarkan program perampingan denga berbagai metode. Oh iyaa, perampingan di sini maksudnya untuk badan yaa, bukan perampingan perusahaan, karena yang itu juga marak, tapi itu dibahas di blog yang berbeda. Baik kita kembali, banyak metode perampingan yang ditawarkan dengan berbagai harga, dari ratusan ribu hingga belasan juta. Mengapa banyak orang mau membelinya? Padahal harganya sangat mahal.

Sesungguhnya apabila kita mengerti dasar-dasar proses naik turunnya berat badan, tidak perlu program pelangsingan sampai ratusan ribu tersebut, apalagi program belasan juta. Secara sederhana berat badan berlebih terjadi karena:

jumlah kalori masuk> jumlah kalori keluar

Sehingga secara logika, untuk menurunkan berat badan maka yg harus dilakukan adalah
  1. Mengurangi masukan kalori
  2. Menambah kalori keluar
Langkah 1 kita lakukan dengan mengatur pola makan, sedangkan langkah ke-2 kita lakukan dengan memperbanyak aktivitas fisik.

Yang jadi permasalahan, banyak orang yg ingin langsing tapi tidak mau mengatur pola makannya dan sangat malas menambah aktivitas fisik. Sehingga mereka mencari jalan pintas dengan program pelangsingan instan. Padahal selama keseimbangan kalori keluar-masuknya tidak dibenahi maka berat badannya akan selalu kembali ke asal. Terjadilah istilah yoyo sindrom, berat badannya turun dengan cepat saat program, tetapi setelahnya akan naik juga dengan cepat, bahkan melebihi berat badan sebelumnya.


Apa saja yang harus kita ketahui untuk penurunan berat badan?

Langkah paling awal adalah mengetahui berapa berat badan ideal kita. Banyak orang merasa terlalu gemuk atau terlalu kurus tetapi tidak mengetahui berapa sebenarnya berat badan idealnya. Alhasil mereka tidak tahu berapa berat badan yg harus dikurangi atau ditambah.

Cara mengetahui apakah seseorang kegemukan atau tidak:

  1. Metode Broca

Tinggi Badan (cm) – 100 = Berat Badan Normal

Berat Badan Normal x 90% = Berat Badan Ideal

  1. Prosentase Berat Badan Relatif

Berat badan (kg)/(tinggi badan (cm) - 100) x 100%

< 90% = kurus
90% - 110% = ideal
110% - 120% = kegemukan
>120% = obesitas

  1. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Berat badan (kg) / {tinggi badan (m) x tinggi badan (m)}

Laki-laki

Perempuan

20,1 -25,0

Ideal

18,7 – 23,8

25,0 – 30,0

Kegemukan

23,8 – 28,6

>30,0

Obesitas

>28,6


Setelah kita mengetahui berapa kg perbedaan berat badan kita saat ini dari berat badan ideal, barulah kita bisa menentukan program pelansingan seperti apa yg harus kita jalani. Pasti program penurunan 10 kg berat badan akan berbeda dengan program penurunan 20 kg berat badan.

Langkah kedua mengetahui berapa besar kalori keluar kita. Hal ini dapat dihitung dari aktivitas fisik kita sehari-hari. Setiap aktivitas fisik memiliki kebutuhan kalori tertentu. Tabel berikut dapat digunakan sebagai acuan:

Kebutuhan kalori,

laki-laki

umur

Kebutuhan kalori,

perempuan

0,97 BB x 46 kalori x IA

13 -15

1,13 BB x 46 kalori x IA

1,02 BB x 46 kalori x IA

16 – 19

1,05 BB x 46 kalori x IA

1,00 BB x 46 kalori x IA

20 – 39

1,00 BB x 46 kalori x IA

0,95 BB x 46 kalori x IA

40 – 49

0,95 BB x 46 kalori x IA

0,90 BB x 46 kalori x IA

50 – 59

0,90 BB x 46 kalori x IA

0,80 BB x 46 kalori x IA

60 – 69

0,80 BB x 46 kalori x IA

0,70 BB x 46 kalori x IA

> 70

0,70 BB x 46 kalori x IA

BB = Berat Badan
IA = Indeks Aktivitas, ringan= 0.90, sedang= 1.0, aktif= 1.17

Langkah ke-3 adalah menentukan kalori masukan setiap hari. Untuk yang ingin mengurangi berat badan, kalori masukan harus lebih kecil daripada kalori keluaran. Sedangkan untuk yang ingin menambah berat badan, kalori masukan harus lebih banyak daripada kalori keluaran.

Kira-kira gambarannya seperti ini,
Kalau badan kita membutuhkan 2000 kalori setiap hari tetapi kita hanya makan 1500 kalori, maka ada defisit 500 kalori. Apabila defisit tersebut berlangsung terus-menerus, biasanya berat badan kita akan turun 0,5 kg dalam seminggu. Apabila defisit tersebut dibarengi dengan kegiatan fisik seperti berolah raga, maka berat badan bisa turun lebih cepat, sekitar 1 kg seminggu.


Senin, 12 Maret 2007

Kenapa sekarang orang mudah sakit?

Kalau kita lihat berita di media massa sepertinya penyakit yg ditemui di masyarakat makin beragam saja. Dulu kalau mendengar ada yg terkena penyakit diabetes, jantung koroner, perkerasan pembuluh darah, ginjal, pasti bayangan kita adalah orang tua, 'ooh wajar, degeneratif". Tapi, sekarang ini sepertinya penyakit-penyakit tersebut sudah jadi penyakit umum, maksudnya usia berapapun, dari kalangan manapun bisa kapanpun terkena.

Yang jadi pertanyaan, apakah penyakitnya yg makin mengganas atau manusianya yg makin melemah? Memang ada beberapa penyakit baru yg ditemukan kemudian ternyata lebih ganas daripada yg sebelumnya, seperti SARS, Avian Influenza, Hepatitis, dan masih banyak lagi. Tetapi itu kan penyakit baru, lha kalau penyakit lama apa jadi ganas?

Sepertinya di sisi lain memang ada kecenderungan orang sekarang lebih lemah daripada dulu. Kalau kita bandingkan, 5 faktor kesehatan saat ini dan dulu, mungkin akan lebih mudah terlihat perbedaannya




























dulusekarang
makanan
alami
pewarna, pengawet,perasa, pestisida
pemasakan
slow cook, arang
fast cook, microwave, presto
kerja
keras
2-3x lebih keras
olah raga
sering
jarang
kondisi hidup
aman, tentram
mudah stress
udara
bersih, segar
kotor terpolusi
air
bersih, jernih
kotor

Kalau kondisnya seperti ini, adalah wajar apabila sekarang orang lebih mudah sakit. Dulu untuk mempertahankan kesehatan cukup dengan 4 sehat 5 sempurna. Tapi sekarang, makanan yg dimakan pun sudah banyak bahan kimianya. Oleh karena itu perlu pengelolaan kesehatan yg labih baik, yang lebih tinggi dari standar dahulu, agar orang sekarang tidak mudah sakit.

Mungkin karena itu sekarang banyak beredar suplemen kesehatan, salah satunya untuk menggantikan nilai gizi yang hilang atau rusak dari makanan yg kita makan. Tinggal bagaimana caranya memilih suplemen kesehatan yg paling cocok.

Faktor-faktor Kesehatan

Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidak ada gejala penyakit yg terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang tepat. Ada kalanya penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker yg baru diketahui setelah stadium 4. Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu tidak ada? Tentu saja ada, tetapi tidak terasa. Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat.

Sesungguhnya sehat adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana seluruh sistem organ di tubuh kita bekerja dengan selaras. Faktor-faktor yg mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung seterusnya adalah:
  1. Nutrisi yang lengkap dan seimbang
  2. Istirahat yang cukup
  3. Olah Raga yang teratur
  4. Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang
  5. Lingkungan yang bersih
Apabila salah satu saja dari kelima faktor ini tidak tercukupi, akan membuat keseimbangan kinerja organ tubuh terganggu. Sesungguhnya tubuh memiliki mekanisme otomatis untuk mengembalikan keseimbangan kesehatannya , akan tetapi apabila hal ini berlangsung terus-menerus atau kekurangan tersebut dalam jumlah yg cukup besar, maka tubuh tidak mampu mengembalikan keseimbangan, dan hal inilah yg kita sebut sakit.

Istimewanya tubuh manusia, walaupun dalam kondisi sakit tubuh tersebut tetap dapat memulihkan dirinya sendiri. Untuk itu perlu dibantu dengan memberikan nutrisi dalam jumlah yang memadai secara lengkap ditambah dengan istirahat yang cukup. Dalam keadaan ini obat bukanlah faktor utama pemulihan, karena ada sebagian orang yg dapat pulih dari sakit tanpa bantuan obat, seperti misalnya penderita flu dan pilek. Obat dapat digunakan untuk membantu mengurangi gejala, tetapi penggunaannya tidak boleh berlebihan dan harus sesuai dengan petunjuk dokter.