Jumat, 08 Juni 2007

Osteoarthritis


Berdasarkan survei di amerika, sebagian besar manusia yang berusia di atas 30 tahun memiliki masalah pada sendinya yang berpotensi mengakibatkan radang sendi

Rata-rata orang mengetahui bahwa osteoarthritis atau radang sendi terjadi karena tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pelindung tulang mengalami kerusakan. Tanpa adanya bantalan pelindung, tulang akan saling bergesekan, hal inilah yang menjadi gejala radang sendi. Tetapi penyebab terjadinya kerusakan tulang rawan ternyata tidak sederhana. Beberapa faktor turut ambil bagian dalam terjadinya kerusakan tulang rawan ini



1. Otot

Otot selain berfungsi sebagai penggerak juga turut bertugas menahan beban agar berat tubuh tidak membebani sendi secara langsung. Otot yang kurang kuat, membuat berat tubuh dibebankan pada sendi. Karena beban yg besar, sendi mengalami tekanan lebih besar, sehingga tulang rawan yang melindungi tulang menjadi cepat aus.

Perpindahan penahan berat badan dari otot ke sendi ini bisa terjadi karena 2 hal. Pertama, otot mengalami penurunan kemampuan, seperti usia, kurang energi, kurang terlatih, dsb. Kedua, berat badan meningkat tanpa diiringi peningkatan kekuatan otot.

Oleh sebab itu, penderita radang sendi dianjurkan memperkuat otot-ototnya dengan cara bersenam di kolam renang. Dengan adanya daya apung air, beban pada sendi menjadi berkurang, dan tahanan air saat menggerakkan anggota badan membuat otot menjadi lebih kuat.


2. Tulang Rawan

Tulang rawan sebagai bantalan sendi disusun dari beberapa zat seperti air, protein, gula. Banyak hal yang dapat mengurangi kemampuan tulang rawan untuk tetap melindungi tulang, seperti usia, kecelakaan, dsb. Salah satu penyebab yang sering terjadi adalah kurangnya pasokan nutrisi penyusun tulang rawan, sehingga kerusakan pada tulang rawan tidak dapat diperbaiki dengan cepat. Akumulasi dari kerusakan-kerusakan tersebut akan membuat tulang rawan semakin tipis dan akhirnya mengenai tulang.

Untuk mencegah dan memperbaiki kondisi tulang rawan, makanan yang mengandung glucosamin dan kondroitin sangat efektif menumbuhkan kembali tulang rawan.


3. Tulang
Tulang merespon kerusakan tulang rawan dengan berusaha memperbesar luas permukaannya dengan cara tumbuh membesar. Pertumbuhan tulang ini mengakibatkan permukaan tulang tidak rata (bone spurs/osteophyte) sehingga memperparah kerusakan tulang rawan.

Bisa juga terjadi kerusakan pada tulang karena sebab tertentu, seperti penyakit atau usia, kemudian tulang berusaha memperbaiki kerusakan tersebut dengan cara menumbuhkannya lagi. Karena pertumbuhannya yg kurang rata membuat bentuk sendi berubah dan akibatnya tulang rawan menjadi rusak.


4. Peradangan

Pada saat jaringan tulang rawan rusak dan mati, sel-sel yang tidak berguna tersebut dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh. Saat melakukannya, sel-sel yang sehat pun bisa terserang. Pengotor-pengotor (debris), enzim-enzim beracun dapat terbentuk di cairan sendi dan merusak tulang rawan. Saat udara dingin, beberapa zat pada cairan sendi ini dapat mengkristal sehingga menimbulkan rasa sakit saat sendi digerakkan.


5. Tendon dan Ligamen

Tendon adalah penghubung antara sendi dengan otot, ligamen adalah penghubung antar tulang pada sendi. Kerusakan pada tendon atau ligamen akan membuat beban sendi mengalami peningkatan, sehingga tulang rawan sendi cepat aus.

Kerusakan ini bisa terjadi karena usia, pertumbuhan tulang yang tidak rata, kecelakaan, atau berkurangnya kemampuan karena kekurangan nutrisi.


6. Genetik

Sebagian penderita radang sendi memiliki sifat bawaan yang mengakibatkan tulang rawannya tidak diproduksi setebal orang biasa. Akibatnya tulang rawan ini lebih mudah habis terkikis.


http://www.time.com/time/covers/1101021209/story.html

Tidak ada komentar: